User Centered Design — Pengguna adalah Raja
Sebagai seorang developer, anda dituntut untuk mengembangkan aplikasi sesuai keinginan pengguna. Tapi bagaimana jika aplikasi anda digunakan oleh lebih dari satu pengguna? Tentunya anda tidak mungkin memenuhi keinginan masing — masing dari pengguna. Tapi, anda bisa membuat suatu aplikasi yang paling mendekati keinginan pengguna.
Pada artikel ini, saya akan membahas tentang User-Centered Design dimana akan membantu anda untuk menyelesaikan masalah diatas. Topik utamanya adalah persona. Apa itu persona? Mari kita simak!
Mengenal User-Centered Design
User-Centered Design adalah proses desain yang melibatkan developer dan pengguna untuk membuat suatu aplikasi. Interaksi diantara keduanya sangat dibutuhkan karena akan menentukan hasil dan kualitas UI/UX dari aplikasi. UCD merupakan suatu proses iterasi dimana untuk mencapai ke step berikutnya, dibutuhkan evaluasi dari step saat ini.
Ada 4 proses utama pada penerapan User Centered Design:
- Analysis
Tahap analisis yang juga biasa dikenal sebagai tahapan dimana developer mempelajari aplikasi yang akan dibuat. Dari pengguna, kegunaannya, dan juga kapan waktu pengguna menggunakan aplikasinya. - Design
Setelah berhasil mengerti aplikasi yang akan dibuat, developer bertugas untuk mendesain aplikasi berdasarkan user requirement yang diberikan oleh product owner ataupun stakeholder. - Evaluation
Tahapan ini untuk mengevaluasi design yang sudah dibuat oleh developer, jika dinilai cukup memenuhi user requirement maka anda dapat melangkah ke step berikutnya. - Implementation
Step terakhir dalam UCD adalah membuat aplikasi yang sudah selesai rumuskan sebelumnya.
Ingat! Jika dirasa kurang, anda selalu bisa untuk mengulang step sebelumnya agar mendapatkan hasil terbaik!
Dalam tahapan analysis pada User Centered Design (UCD), biasanya didefinisikan pula mengenai User Analysis, yaitu analisis mengenai pengguna dari aplikasi kita. Dan pada tahapan tersebut didalamnya terdapat “mendefinisikan persona” yang akan saya bahas lebih lanjut.
Persona
Persona biasa disebut sebagai “hypothetical archetypes” dari pengguna yang sebenarnya. Persona bukanlah pengguna yang sebenarnya, namun merupakan suatu karakter fiksi yang mewakili pengguna sebenarnya dalam proses design dari aplikasi yang dikembangkan.
Tujuan dari adanya persona adalah untuk membuat pengguna menjadi lebih nyata dalam tahapan design, untuk membantu designer merasakan pengguna yang lebih nyata dalam tahapan design. Persona akan mewakili suatu grup pengguna dengan biasanya memiliki nama yang cukup specific untuk grup pengguna tersebut (sebagai contoh, nama persona bisa saja adalah Human Resource Specialist) dan di representasikan dengan sebuah foto pula.
Persona sangat membantu developer dalam mengembangkan suatu aplikasi karena persona mengandung beberapa data dari pengguna seperti nama, pekerjaan, deskripsi, pain point, goal, motivasi, umur, dan gender. Jika dirasa informasi masih kurang, anda bisa bebas menambahkan data yang anda inginkan.
Namun persona tidak dapat sembarang dibuat lho! Persona dibuat berdasarkan target market dari aplikasi. Persona biasanya dibuat pada tahap analisis sehingga pada tahapan design developer dapat lebih mudah menentukan tampilan yang akan digunakan. Jika anda ingin memaksimalkan pembuatan persona ini, jangan lupa untuk lakukan research terlebih dahulu.
Berikut adalah hasil persona yang pernah saya dan tim saya buat untuk project bank jelantah:
Sekian artikel kali ini dari saya, semoga artikel ini membahas wawasan kita semua, terima kasih !
Dan berikut adalah implementasi dari project saya yang lain mengenai crowdfunding
Referensi :